A. Pengantar
Mengapa Penting Membaca Bagian 1 (“Membangun Masa Depan dengan Disiplin Diri – Bagian 1”)?
Sebelum mempelajari tujuan, bentuk, dan contoh disiplin pada artikel ini, sangat bermanfaat jika kalian membaca Bagian 1 dari artikel “Membangun Masa Depan dengan Disiplin Diri” yang tersedia di Tupari.id. Artikel itu memberikan dasar penting tentang apa itu disiplin, mengapa disiplin bukan sekadar kaku, tetapi tentang mengelola waktu, komitmen, dan integritas. Materi tersebut akan membantu kalian memahami konteks yang lebih mendalam ketika melanjutkan ke bagian tujuan, bentuk, dan contoh penerapan disiplin.
B. Tujuan Disiplin
Disiplin memiliki tujuan utama untuk melatih ketaatan dan kepatuhan dalam hidup sehari-hari. Disiplin bukan hanya soal menaati aturan, tetapi juga membentuk pribadi yang kuat, bisa dipercaya, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Secara umum, tujuan disiplin adalah:
- Melatih seseorang agar memiliki kemauan dan kebiasaan yang konsisten.
- Membantu mengendalikan diri agar tidak bertindak semena-mena.
- Mengurangi kemungkinan konflik atau gesekan dalam masyarakat.
- Menciptakan kehidupan yang tertib, aman, dan damai.
Beberapa tokoh juga menjelaskan tujuan disiplin:
- Ellen G. White menyatakan bahwa disiplin bertujuan untuk mengendalikan diri, menaklukkan kemauan yang salah, memperbaiki kebiasaan, mengajarkan penghormatan kepada orang tua dan Tuhan, menaati aturan berdasarkan prinsip, serta menghancurkan kebiasaan buruk yang merusak (White, 1903).
- Emile Durkheim menegaskan bahwa disiplin membantu membentuk keteraturan dalam tindakan manusia dan memberikan arah hidup yang jelas, sekaligus membatasi perilaku yang berlebihan (Durkheim, 1961).
Dengan kata lain, disiplin mengajarkan kita kapan harus menaati aturan dengan tegas, dan kapan aturan bisa disesuaikan dengan situasi yang ada. Sikap ini, jika dilatih sejak kecil, akan terbawa hingga dewasa.
Dalam kehidupan sekolah, disiplin sangat penting karena membantu siswa mematuhi tata tertib, memperlancar proses belajar mengajar, serta membiasakan hidup dengan nilai kejujuran dan antikorupsi (Komisi Pemberantasan Korupsi, 2016).
Orang yang sukses biasanya adalah orang yang mampu mendisiplinkan dirinya. Jika disiplin sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maka kita sudah membangun dasar yang kuat untuk hidup yang penuh semangat dan bermakna.
C. Bentuk-Bentuk Disiplin
Disiplin erat kaitannya dengan kemampuan mengendalikan diri. Menurut Yugha Erlangga (2002), bentuk disiplin dapat dibagi menjadi:
- Disiplin Pribadi: disiplin yang datang dari dalam diri sendiri, misalnya belajar sesuai jadwal.
- Disiplin Sosial: disiplin dalam hidup bermasyarakat, seperti membayar iuran kebersihan lingkungan.
- Disiplin Nasional: disiplin dalam menaati aturan negara, contohnya memakai helm saat berkendara.
- Disiplin Ilmu: disiplin dalam mematuhi aturan dan kode etik keilmuan, agar ilmu digunakan untuk kebaikan.
- Disiplin Tugas: disiplin dalam melaksanakan tanggung jawab atau perintah dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, disiplin juga dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Disiplin Waktu: mengatur waktu dengan baik, misalnya untuk belajar, bekerja, dan beribadah.
- Disiplin Pribadi: melatih diri sendiri agar terbiasa dengan aturan yang baik.
- Disiplin Sosial: menghormati orang lain dan menaati aturan bersama dalam masyarakat.
- Disiplin Kebangsaan: menaati peraturan negara demi tujuan bersama.
Jika disiplin dijalankan, maka lingkungan akan terasa nyaman, aman, dan mendukung setiap orang untuk berkembang (Suryosubroto, 2002).
D. Contoh-Contoh Disiplin
Penerapan disiplin bisa dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
1. Di Sekolah
- Datang tepat waktu
- Tidak melanggar tata tertib
- Mengerjakan tugas tepat waktu
- Merapikan alat belajar
- Beribadah sesuai jadwal
2. Di Keluarga
- Membantu orang tua
- Belajar setiap hari
- Tidur dan bangun tepat waktu
- Merapikan tempat tidur dan kamar
- Makan teratur
- Menjaga kebersihan rumah
3. Di Masyarakat
- Tidak menyalakan musik atau TV dengan keras pada malam hari
- Membuang sampah pada tempatnya
- Mematuhi rambu lalu lintas
- Menjaga keamanan lingkungan
- Tidak mengganggu tetangga
- Menjaga kebersihan sekitar rumah dan lingkungan
Simpulan
Disiplin adalah salah satu kunci utama untuk membentuk pribadi yang bertanggung jawab, jujur, dan sukses. Dengan disiplin, kita bisa mengatur diri sendiri, menghormati orang lain, serta menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Bagi siswa, disiplin tidak hanya soal mematuhi tata tertib sekolah, tetapi juga tentang membangun kebiasaan baik yang akan berguna hingga dewasa. Ingatlah, orang-orang yang berhasil biasanya bukan karena mereka paling pintar, tetapi karena mereka paling disiplin dalam menjalani hidup.
Daftar Pustaka
- Durkheim, E. (1961). Moral education: A study in the theory and application of the sociology of education. Free Press.
- Erlangga, Y. (2002). Pendidikan kewarganegaraan. Erlangga.
- Komisi Pemberantasan Korupsi. (2016). Pendidikan antikorupsi untuk SMA/SMK kelas X. Komisi Pemberantasan Korupsi.
- Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. Rineka Cipta.
- White, E. G. (1903). Education. Pacific Press Publishing Association.
